Sebelumnya, kami telah memperkenalkan apa itu Valuasi Perusahaan dan Metode Menghitungnya. Dalam melakukan valuasi perusahaan terdapat tiga metode yaitu:
- Metode Discounted Cash Flow
- Metode Comparable Companies Analysis (CCA) dan
- Metode Adjusted Net Asset Value (ANAV)
Pada artikel ini, kami akan memberikan contoh kasus dan cara menggunakan metode menghitung valuasi perusahaan dari sebuah perusahaan perkebunan sawit. Berikut adalah aplikasi tiga metode valuasi perusahaan pada perusahaan perkebunan sawit.
A. Langkah-langkah Valuasi dengan Metode DCF
Metode pertama valuasi perusahaan perkebunan sawit menggunakan Metode Discounted Cash Flow (DCF), sebuah metode yang sering digunakan untuk menentukan nilai wajar perusahaan.
- Proyeksi Arus Kas Bebas (Free Cash Flow)
Proyeksi arus kas bebas perusahaan perkebunan sawit dihitung berdasarkan asumsi pendapatan dari produksi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil atau CPO) dan turunannya, dikurangi dengan biaya operasional, investasi modal (Capex), serta pajak. Arus kas ini harus diproyeksikan selama beberapa tahun (misalnya 5 tahun) ke depan.
- Pendapatan: Berdasarkan harga CPO per ton dan volume produksi sawit per hektar. Pendapatan juga dipengaruhi oleh harga pasar internasional, regulasi ekspor, dan permintaan dari industri makanan, biofuel, dan kosmetik.
- Biaya Operasional (OPEX): Termasuk biaya tenaga kerja, pemeliharaan kebun, pupuk, dan pengelolaan pabrik.
- Capital Expenditure (Capex): Biaya investasi seperti pembelian lahan, pembangunan pabrik pengolahan sawit, atau pembelian mesin baru.
Contoh Proyeksi Arus Kas Bebas (dalam juta rupiah):
Tahun | Pendapatan | OPEX | Pajak | Capex | Arus Kas Bebas |
2024 | 1.500.000 | 900.000 | 100.000 | 200.000 | 300.000 |
2025 | 1.600.000 | 920.000 | 110.000 | 210.000 | 360.000 |
2026 | 1.700.000 | 950.000 | 120.000 | 220.000 | 410.000 |
2027 | 1.800.000 | 980.000 | 130.000 | 230.000 | 460.000 |
2028 | 1.900.000 | 1.000.000 | 140.000 | 240.000 | 520.000 |
- Tingkat Diskonto (Discount Rate)
Tingkat diskonto yang digunakan dalam valuasi adalah Weighted Average Cost of Capital (WACC), yang mencerminkan biaya utang dan ekuitas perusahaan. Untuk perusahaan perkebunan sawit, WACC bisa berkisar antara 10-15%, tergantung pada risiko pasar, volatilitas harga CPO, dan tingkat suku bunga di pasar.
- Perhitungan Terminal Value (TV)
Terminal Value menghitung nilai perusahaan setelah periode proyeksi. Metode ini dapat menggunakan Gordon Growth Model dengan asumsi tingkat pertumbuhan yang stabil setelah tahun terakhir proyeksi (misalnya 3%).

Jika FCF pada tahun 2028 adalah Rp520.000.000 dan tingkat pertumbuhan adalah 3%, maka:

- Menghitung Nilai Sekarang (Present Value) dari Arus Kas
Semua arus kas bebas selama proyeksi dan Terminal Value didiskontokan ke nilai saat ini menggunakan WACC. Rumus yang digunakan adalah:
Misalnya, dengan WACC sebesar 12%, perhitungan nilai sekarang arus kas bebas dan Terminal Value adalah sebagai berikut:
Tahun | Arus Kas Bebas | Diskon (12%) | Nilai Sekarang |
2024 | 300.000.000 | 1,12 | 267.857.000 |
2025 | 360.000.000 | 1,2544 | 287.054.000 |
2026 | 410.000.000 | 1,4049 | 291.918.000 |
2027 | 460.000.000 | 1,5735 | 292.466.000 |
2028 | 520.000.000 | 1,7623 | 295.086.000 |
TV | 5.951.111.111 | 1,7623 | 3.377.241.000 |
- Menghitung Total Nilai Perusahaan
Total Nilai Perusahaan adalah jumlah dari nilai sekarang arus kas bebas dan Terminal Value:
Total Nilai Perusahaan = Sum Nilai Sekarang Arus Kas Bebas + TV Diskonto
Total Nilai Perusahaan = 1.434.381.000 + 3.377.241.000 = 4.811.622.000
Ini adalah estimasi nilai perusahaan berdasarkan proyeksi arus kas bebas dan nilai terminal.
- Hasil Valuasi Perusahaan Perkebunan Sawit menggunakan Metode DCF
Dengan menggunakan metode DCF, nilai perusahaan perkebunan sawit ini diperkirakan sebesar Rp4,81 miliar. Namun, valuasi ini sangat tergantung pada asumsi proyeksi pendapatan, biaya, dan WACC yang digunakan. Untuk memberikan gambaran yang lebih akurat, analisis sensitivitas perlu dilakukan terhadap variabel utama seperti harga CPO, tingkat diskonto, dan pertumbuhan jangka panjang.
Selain DCF, metode lain seperti Comparable Companies Analysis (CCA) dan Adjusted Net Asset Value (ANAV) juga dapat digunakan sebagai pembanding untuk memberikan hasil valuasi perusahaan dalam contoh ini adalah valuasi perusahaan perkebunan sawit.
B. Langkah-langkah Valuasi dengan Metode CCA
Metode kedua dalam valuasi perusahaan perkebunan sawit adalah menggunakan Metode Comparable Companies Analysis (CCA). CCA merupakan metode valuasi yang membandingkan perusahaan target dengan perusahaan sejenis yang telah diperdagangkan di pasar publik atau yang memiliki valuasi publik. Rasio-rasio umum yang digunakan meliputi Price-to-Earnings (P/E), Enterprise Value-to-EBITDA (EV/EBITDA), dan Price-to-Book (P/B). Berikut langkah-langkah valuasi metode CCA:
- Identifikasi Perusahaan Sejenis
Pilih perusahaan-perusahaan perkebunan sawit yang terdaftar di bursa saham, seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR), dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).
- Kumpulkan Rasio Pasar Perusahaan Pembanding
Contoh rasio-rasio untuk perusahaan sejenis:
Perusahaan | P/E | EV/EBITDA | P/B |
AALI | 18x | 8x | 1.5x |
SMAR | 14x | 6x | 1.2x |
TBLA | 12x | 5x | 1.1x |
- Gunakan Rasio-Rasio Tersebut untuk Menilai Perusahaan Target
Jika perusahaan target memiliki EBITDAsebesar Rp500 miliar dan laba bersih sebesar Rp200 miliar, serta nilai buku sebesar Rp800 miliar, maka perhitungan valuasi berdasarkan rasio-rasio di atas adalah sebagai berikut:
- EV/EBITDA: Jika rata-rata EV/EBITDA untuk perusahaan sejenis adalah 6,33x, maka nilai perusahaan berdasarkan EBITDA adalah: EV = 500 miliar × 6,33 = Rp3.165 miliar
- P/E Ratio: Jika rata-rata P/E untuk perusahaan sejenis adalah 14,67x, maka nilai ekuitas berdasarkan laba bersih adalah: Nilai Ekuitas = 200 miliar × 14,67=Rp2.934 miliar
- Price-to-Book (P/B): Jika rata-rata P/B untuk perusahaan sejenis adalah 1,27x, maka nilai buku dari perusahaan tersebut adalah: Nilai Ekuitas = 800 miliar × 1,27=Rp1.016 miliar.
- Hasil Valuasi Perusahaan Perkebunan Sawit menggunakan Metode CCA
- EV/EBITDA memberikan estimasi nilai perusahaan sebesar Rp3.165 miliar.
- P/E Ratio memberikan nilai ekuitas sebesar Rp2.934 miliar.
- Price-to-Book memberikan nilai ekuitas sebesar Rp1.016 miliar.
Dari hasil ini, nilai perusahaan berdasarkan CCA berkisar antara Rp2.934 miliar hingga Rp3.165 miliar tergantung pada rasio mana yang lebih diprioritaskan.
C. Langkah-langkah Valuasi dengan Metode Adjusted Net Asset Value (ANAV)
Metode ANAV menghitung nilai bersih dari aset perusahaan setelah menyesuaikan dengan nilai pasar wajar dari aset fisik dan liabilitas. Ini sangat berguna untuk perusahaan yang memiliki aset besar seperti perusahaan perkebunan sawit, yang aset fisiknya (lahan, pabrik, dll.) bernilai signifikan. Berikut langkah-langkah valuasi menggunakan metode ANAV:
- Tentukan Nilai Aset Bersih
Misalkan total aset perusahaan adalah Rp10.000 juta, termasuk lahan, pabrik pengolahan, dan stok persediaan. Nilai liabilitas adalah Rp4.000 juta.
- Sesuaikan Nilai Pasar Aset
Misalkan ada beberapa penyesuaian berdasarkan nilai pasar wajar:
- Lahan: Setelah penilaian pasar, nilai lahan meningkat sebesar Rp1.500 juta.
- Pabrik: Pabrik perlu penyusutan, sehingga nilai wajar turun sebesar Rp500 juta.
Total penyesuaian aset= Rp1.500 juta (peningkatan lahan) hingga Rp500 juta (penyusutan pabrik)= Rp1.000 juta.
- Menghitung ANAV
ANAV = ( Aset + Penyesuaian Aset) – Liabilitas
ANAV = (10.000.000.000 + 1.000.000.000) − 4.000.000.000 = 7.000.000.000
- Hasil Valuasi Perusahaan Perkebunan Sawit menggunakan ANAV
Dengan metode ANAV, valuasi perusahaan perkebunan sawit adalah 7.000.000.000.
Baca juga Rumus Valuasi Perusahaan: Cara Menilai Nilai Bisnis Anda dengan Akurat
Hasil Valuasi Tiga Metode
Jika dirangkum dari ketiga metode valuasi perusahaan perkebunan sawit, berikut hasil valuasinya:
- Hasil Valuasi dengan Metode Discounted Cash Flow (DCF)
Menggunakan metode DCF, proyeksi arus kas bebas (FCF) perusahaan perkebunan sawit selama lima tahun ke depan dan perhitungan nilai terminal memberikan estimasi total nilai perusahaan sebesar:
Nilai Perusahaan (DCF)=Rp4.811.622.000.
- Hasil Valuasi dengan Metode Comparable Companies Analysis (CCA)
Dengan membandingkan perusahaan target dengan perusahaan sejenis di industri yang sama, kita mendapatkan nilai perusahaan berdasarkan rasio EV/EBITDA, P/E Ratio, dan Price-to-Book (P/B), yang memberikan estimasi valuasi perusahaan di kisaran:
Nilai Perusahaan (CCA)= antara Rp2.934.000.000 hingga Rp3.165.000.000.
- Hasil Valuasi dengan Metode Adjusted Net Asset Value (ANAV)
Dengan mempertimbangkan nilai aset bersih perusahaan setelah disesuaikan dengan nilai pasar saat ini, metode ANAV memberikan estimasi nilai perusahaan sebesar:
Nilai Perusahaan (ANAV)=Rp7.000.000.000.
Kesimpulan dan Perbandingan Ketiga Metode Valuasi
Setelah menggunakan tiga metode DCF, CCA, dan ANAV kita dapat membandingkan hasil valuasi perusahaan perkebunan sawit sebagai berikut:
- Discounted Cash Flow (DCF): Rp4.811.622.000
- Comparable Companies Analysis (CCA): Rp5.733.333.333
- Adjusted Net Asset Value (ANAV): Rp7.000.000.000
Dari ketiga metode tersebut, metode ANAV menunjukkan valuasi tertinggi karena memperhitungkan penyesuaian nilai aset fisik perusahaan yang signifikan. Metode CCA memberikan valuasi menengah berdasarkan perbandingan dengan perusahaan sejenis. Sementara itu, metode DCF memberikan valuasi yang lebih konservatif, namun akurat dalam memperhitungkan proyeksi arus kas perusahaan.
Pemilihan metode terbaik dapat disesuaikan dengan tujuan analisis dan kebutuhan investor atau pemangku kepentingan lainnya.
Lakukan Valuasi Perusahaan dan Due Diligence Anda sekarang. Seluruh tahapan penghitungan dilakukan oleh tim valuator CSI Consultant yang tersertifikasi dan berpengalaman. Perusahaan Anda akan mendapatkan gambaran tentang nilai bisnis, baik dari perspektif penjual, pembeli, sekaligus manajemen perusahaan. Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami.
CSI Consultant adalah sebuah perusahaan konsultan bisnis, pajak dan firma hukum terintegrasi di Jakarta, membantu pelaku usaha dalam mengatur dan melaksanakan usaha dan investasi. Termasuk dalam jasa due diligence, valuasi, finansial, akuntansi, audit, manajemen keuangan perusahaan dan feasibility study.
Publikasi ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan nasihat hukum. Kami tidak bertanggungjawab dalam bentuk apapun kepada setiap pihak yang membaca dan/atau menggunakan materi apapun yang terkandung dalam publikasi ini. Semua publikasi CSI Consultant memiliki hak cipta dan tidak boleh direproduksi tanpa persetujuan tertulis dari CSI Consultant.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
(62)21 3192 3933
Whatsapp Business: +6281519107778
Official Pages of CSI Consultant:
LinkedIn
Twitter
CSI Law Firm
Facebook Page
Instagram Page
Your Comment
Leave a Reply Now