Vine dan TikTok merupakan dua platform berbagi video pendek yang memiliki konsep yang serupa.
Vine diluncurkan pada tahun 2013 dan menarik perhatian banyak orang, namun content creator-nya merasa depresi karena Vine tidak dapat menghasilkan uang. Banyak content creator yang pergi dari Vine. Vine mengundang beberapa content creator terbaik mereka dan menawarkan 1,2 juta dollar kepada mereka untuk membuat 3 video setiap minggu.
Namun, para content creator tidak ingin berbagi uang tersebut dan Vine akhirnya menolak permintaan mereka. Akhirnya, para content creator memutuskan untuk pergi dan Vine bangkrut pada tahun 2017. Sementara saat itu, TikTok diluncurkan dan terus tumbuh hingga menjadi salah satu aplikasi paling populer saat ini.
Kejadian tersebut membuat TikTok menyadari dua hal penting, yaitu:
- Penting untuk membayar content creator-nya dengan cara yang tepat
Kejadian kebangkrutan Vine dan migrasi para content creator-nya ke platform lain, memberikan pelajaran berharga bagi TikTok. TikTok menyadari bahwa penting untuk memperhatikan dan membayar content creator dengan cara yang tepat. TikTok mengundang para content creator ke kantor mereka, mendengarkan saran dan kritik mereka, serta membangun komunitas untuk tetap terhubung dengan para content creator. Dalam hal ini, TikTok memahami bahwa content creator merupakan salah satu aset terpenting dalam bisnis mereka dan membayar mereka dengan baik adalah investasi yang berharga untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis mereka.
- Tidak membuat mereka menjadi terlalu kuat.
Namun, TikTok juga menyadari pentingnya menjaga keseimbangan kekuasaan antara platform dan content creator. TikTok tidak ingin membuat para content creator menjadi terlalu kuat, karena hal ini dapat memengaruhi keseimbangan dan keberlanjutan bisnis mereka. Sebagai platform, TikTok tetap memegang kendali atas algoritma dan kebijakan mereka, serta memastikan bahwa para content creator tidak menyalahgunakan platform mereka atau melanggar aturan. Namun, TikTok juga berusaha untuk memberikan kebebasan kreatif bagi para content creator, sehingga mereka dapat terus menghasilkan konten yang inovatif dan menarik bagi pengguna.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan TikTok, seperti investasi yang besar, sistem algoritma yang kuat, fortunate timing, manajemen yang baik, strategi bisnis yang jelas, dan sedikit keberuntungan. Namun, faktor yang paling penting adalah fokus TikTok kepada content creator-nya dari hari pertama. Hal tersebut membuat TikTok belajar dari kejadian bangkrutnya Vine dan membangun sistem ekonomi untuk para content creator-nya melalui program-program seperti Creator Fund dan Creator Marketplace, yang memberikan kesempatan bagi para content creator untuk menghasilkan uang melalui aplikasi TikTok. Para content creator-nya merasa dihargai dan mendapatkan keuntungan ketika berada di TikTok, sehingga mereka loyal terhadap aplikasi tersebut. Ini menjadi salah satu kunci keberhasilan TikTok di pasar dan menjadikannya sebagai salah satu aplikasi paling populer saat ini.
Baca bagian 2 artikel Rahasia Kesuksesan TikTok: Algoritma Canggih, Komunitas Pengguna yang Terlibat, dan Marketing Efektif
CSI Consultant menyediakan jasa konsultasi feasibility study atau studi kelayakan. Jasa feasibility study akan memberikan pertimbangan dan analisis kepada perusahaan yang akan menjalankan proyek atau bisnis, sehingga perusahaan tidak salah melangkah sebelum berinvestasi.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
(62)21 3192 3933
Official Pages of CSI Consultant:
LinkedIn
Twitter
CSI Law Firm
Facebook Page
Instagram Page
Join Discussion
1 Comment
Your Comment
Leave a Reply Now