Pertarungan Bisnis Retail Hypermarket, Siapa Yang Mendominasi Jakarta?

Pertarungan Bisnis Retail Hypermarket, Siapa Yang Mendominasi Jakarta?

Pertarungan Bisnis Retail Hypermarket, Siapa Yang Mendominasi Jakarta?

Pasar modern tentunya telah menggeser pasar tradisional dalam tren berbelanja masyarakat di Jakarta. Masyarakat perkotaan kini dimanjakan oleh kehadiran berbagai pusat perbelanjaan, seperti minimarket, supermarket, dan hypermarket. Bisnis retail tersebut memberikan manfaat yang besar bagi Ibu Kota, yaitu dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang meningkat dan membuka lapangan pekerjaan dalam jumlah yang besar.

Berikut persamaan dan perbedaan Minimarket, Supermarket, dan Hypermarket.

Sumber: Peraturan Presiden nomor 112 tahun 2007 dan USDA

Namun saat pandemi Covid19, banyak retail besar hingga kecil mengalami kebangkrutan. Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat retail besar mengalami kalah saing dengan supermarket dan minimarket. Melalui website VOI, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan Hypermarket adalah retail yang paling terkena dampak dibanding supermarket dan minimarket.

Masyarakat lebih memilih belanja di supermarket atau minimarket ketimbang harus pergi ke Hypermarket, karena mayoritas Hypermarket berada di kawasan perbelanjaan maupun mal, sedangkan supermarket atau minimarket berdekatan dengan kawasan perumahan. Hasilnya sebanyak 10% Hypermarket menutup gerainya, salah satunya adalah retail Giant. Tapi seiring waktu, Indonesia sudah mulai menyambut new normal dan sudah banyak Hypermarket yang membuka kembali gerainya seperti semula sediakala. Berikut Infografis Hypermarket di DKI Jakarta.

Inforgrafis Hypermarket menggambarkan kondisi Hypermarket di DKI Jakarta, dimana kita dapat mengetahui persentase dominansi, tingkat persebaran, dan karakteristik areanya. Infografis tersebut dibuat berdasarkan website masing-masing Hypermarket dan proses validasi yang mendalam. Masing-masing Hypermarket saling bersaing dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Ibu Kota dengan menjual produk lengkap demi memunuhi kebutuhan sehari-hari.

Hypermarket yang mendominasi Jakarta adalah Superindo dan Transmart, dengan masing-masing sebesar 25% dan 21%. Namun Transmart tergolong lebih tersebar merata di Ibu Kota, dimana Superindo tidak memiliki cabang di Jakarta Pusat. Berdasarkan Databooks Katadata, kedua retail tersebut merupakan retail terbanyak di Indonesia. Selain di Ibu Kota, Superindo milik PT Lion Superindo menjadi retail dengan jumlah gerai terbanyak di Indonesia. Retail yang menyasar pasar kelas menengah tercatat memiliki 186 gerai pada 2021. Kemudian yang menempati urutan kedua adalah Transmart milik CT Group yang memiliki 141 gerai pada 2021.

Hypermarket di Ibu Kota mayoritas berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat, dengan angka masing-masing 34% dan 25%. Jakarta selatan dan Jakarta Barat merupakan area kawasan perbelanjaan yang memiliki banyak mall. Jakarta Pusat menempati urutan ke-3 yang dimana merupakan kawasan perkantoran pemerintahan. Kemudian Jakarta Utara dan Jakarta timur merupakan area yang memiliki sedikit Hypermarket, karena area tersebut merupakan kawasan industri dan pergudangan. Jadi dapat dikatakan bahwa persebaran Hypermarket sudah tergolong sesuai dengan karakteristik masing-masing area di Jakarta. Selain melihat karakteristik areanya, lokasi Hypermarket di Jakarta tentunya melihat banyak faktor seperti jarak dan waktu tempuh dari rumah tinggal menuju Hypermarket.

Bisnis retail Hypermarket di Jakarta masih dapat kembali pulih, meskipun sempat dilanda pandemi Covid19 yang mengakibatkan hampir semua sektor ekonomi menurun dan hanya sedikit yang mampu bertahan. Bisnis retail Hypermarket perlu mengembangkan strategi bisnisnya di Jakarta. Strategi bisnis tersebut tentunya terbantu oleh gaya hidup masyarakat Jakarta yang masih tergolong konsumtif, sehingga masih mempunyai harapan untuk bertahan dan berkembang di masa depan.

Dikelola dari berbagai sumber.

CSI Consultant menyediakan jasa konsultasi feasibility study atau studi kelayakan. Jasa feasibility study akan memberikan pertimbangan dan analisis kepada perusahaan yang akan menjalankan proyek atau bisnis, sehingga perusahaan tidak salah melangkah sebelum berinvestasi.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:

(62)21 3192 3933

admin@csiconsultant.co.id

Official Pages of CSI Consultant:

LinkedIn
Twitter
CSI Law Firm
Facebook Page
Instagram Page

Dampak Ibu Kota Negara Baru Terhadap Kota Penyangga Disekitarnya 1000 Startup di Indonesia: Pilar Penting Perekonomian Digital atau Hanya Trend Sementara?
Your Comment

Leave a Reply Now

Your email address will not be published. Required fields are marked *