Pertumbuhan bisnis startup di Indonesia sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tidak semua startup bisa bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, terutama di tengah pandemi yang masih berlangsung.
Meskipun demikian, startup masih menjadi penyokong penting perekonomian Indonesia di era digital saat ini. Startup mampu menciptakan inovasi dan lapangan pekerjaan baru, serta memberikan solusi untuk masalah-masalah sosial dan ekonomi di Indonesia. Selain itu, pemerintah Indonesia juga memberikan dukungan bagi para startup, salah satunya adalah Program 1000 Startup Digital.
Program tersebut adalah program inisiatif dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang bertujuan untuk mendukung perkembangan ekosistem startup digital di Indonesia, seperti memberikan pendampingan, pelatihan, dan bantuan finansial bagi startup digital yang terpilih. Program ini didirikan pada tahun 2016, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional melalui sektor digital.
Startup didirikan dengan tujuan untuk menciptakan produk atau layanan yang unik dan inovatif, yang belum ada di pasar atau setidaknya belum tersedia dalam bentuk yang lebih baik.
Mereka bekerja dengan cara yang berbeda dengan perusahaan konvensional, karena mereka cenderung lebih berani mengambil risiko dan bereksperimen untuk mencapai tujuan inovatif mereka. Namun, tidak semua startup mencoba menciptakan produk atau layanan yang sama sekali baru.
Beberapa di antaranya mungkin mengembangkan produk atau layanan yang sudah ada, tetapi mereka melakukannya dengan cara yang lebih baik atau dengan menawarkan fitur-fitur baru yang membuatnya lebih menarik bagi pelanggan. Yang penting dalam hal ini adalah bagaimana startup bisa memberikan nilai tambah dan solusi yang lebih baik bagi pelanggan, sehingga mereka bisa bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat.

Di Indonesia, terdapat sekitar 2.419 startup yang bergerak di berbagai bidang yang berkembang dan berkaitan dengan kehidupan manusia. Mereka bertujuan untuk memberikan manfaat dan kemudahan bagi para penggunanya. Berdasarkan data dari Tech in Asia, berikut ini adalah bidang-bidang startup yang paling banyak beroperasi di Indonesia.
12. Environment
Bidang startup yang bergerak dalam solusi dan teknologi untuk lingkungan, seperti pengolahan limbah, energi terbarukan, dan teknologi hijau. Startup lingkungan membantu untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan.
Contoh: Eratani, Agriku, Waste4Change, dan Energihub.
11. Health & Fitness
Bidang startup yang berfokus pada pengembangan dan penyediaan layanan kesehatan dan kebugaran, seperti aplikasi kesehatan, fitness tracker, dan konsultasi kesehatan online. Startup kesehatan dan kebugaran membantu pengguna untuk memantau kesehatan mereka, meningkatkan kebugaran, dan memperoleh konsultasi kesehatan dari para ahli.
Contoh: Gold’s Gym, Halodoc, SehatQ, dan Lyfe.
10. Tourism
Bidang startup yang berfokus pada pengembangan dan penyediaan layanan di bidang pariwisata, seperti booking hotel, tiket pesawat, dan tur. Startup pariwisata membantu pengguna untuk merencanakan perjalanan mereka dengan mudah, serta memberikan kemudahan bagi penyedia jasa pariwisata untuk mempromosikan layanan mereka.
Contoh: Traveloka, Pegipegi, Tiket.com, dan OYO Rooms.
9. Logistics & Transportation
Bidang startup yang bergerak dalam bidang logistik dan transportasi, seperti pengiriman paket dan layanan transportasi online. Startup logistik dan transportasi membantu bisnis untuk mengirimkan produk mereka dengan lebih cepat dan efisien, serta memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memesan transportasi online.
Contoh: Lion Parcel, Ninja Xpress, Gojek, dan Anterin.
8. Property & Real Estate
Bidang startup yang bergerak dalam bidang properti dan real estat, seperti penyediaan listing properti, sewa atau jual beli properti, serta pengembangan properti. Startup properti dan real estat membantu pemilik properti untuk mempromosikan dan menjual atau menyewakan properti mereka, serta memberikan kemudahan bagi calon pembeli atau penyewa untuk menemukan properti yang mereka butuhkan.
Contoh: Sinarmas Land, Koléga, Ciputra Group, dan Lippo Group
7. Education Technology (Edtech)
Bidang startup yang berfokus pada pengembangan dan penyediaan layanan pendidikan online, seperti e-learning dan kursus online. Startup pendidikan menyediakan layanan pembelajaran yang dapat diakses dari mana saja, memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru.
Contoh: Ruangguru.com, Purwadhika Digital Technology School, Quipper, dan Zenius.
6. Digital Media & Marketing
Bidang startup yang bergerak dalam bidang media dan pemasaran digital, seperti periklanan online, konten digital, dan pemasaran sosial media. Startup digital media dan pemasaran membantu bisnis untuk meningkatkan brand awareness dan memasarkan produk mereka melalui berbagai platform digital.
Contoh: Detik, Kumparan, IDN Media, dan Kompas Gramedia.
5. Retail
Bidang startup yang berfokus pada pengembangan dan penyediaan produk dan jasa dalam bentuk ritel. Startup retail menyediakan kemudahan bagi pengguna untuk membeli produk secara offline atau online dengan berbagai pilihan produk dan harga yang bersaing.
Contoh: PT Kawan Lama Sejahtera, Fabelio, Ecohome Indonesia, dan PT Lotte Mart Indonesia.
4. Services
Bidang startup yang menyediakan berbagai layanan seperti jasa konsultasi, jasa perbaikan rumah, dan jasa lainnya. Layanan ini memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mendapatkan layanan yang dibutuhkan tanpa harus melakukan banyak persiapan dan biaya yang besar.
Contoh: CariJasa, PWC Indonesia, Digital Katalis, dan Sejasa.com.
3. Financial Technology (Fintech)
Bidang startup yang fokus pada teknologi keuangan, seperti aplikasi pembayaran, pinjaman online, dan investasi. Fintech membawa kemudahan dalam transaksi keuangan, memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran, investasi, dan transaksi keuangan lainnya dengan cepat dan mudah menggunakan aplikasi yang tersedia.
Contoh: Kredivo, Xendit, Tokocrypto, dan Dana.
2. Information Technology (IT)
Bidang startup yang bergerak dalam pengembangan teknologi informasi, seperti aplikasi mobile, perangkat lunak, dan pengolahan data. IT memungkinkan pengembangan aplikasi, perangkat lunak, dan sistem informasi yang dapat digunakan untuk memudahkan proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan mempermudah akses informasi.
Contoh: eFishery, Mekari, Jenius, dan Telkom Indonesia.
1. Marketplace
Bidang startup yang menghubungkan penjual dan pembeli untuk bertransaksi, seperti e-commerce dan marketplaces. Marketplace mempermudah akses bagi pembeli untuk membeli produk yang mereka butuhkan, sementara juga memberikan kesempatan bagi penjual untuk menjual produk mereka dengan lebih mudah.
Contoh: Tokopedia, HappyFresh, JD.id, dan Gramedia.com.
Setiap bidang memiliki tantangan dan peluang tersendiri. Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh hampir semua startup di Indonesia adalah persaingan yang semakin ketat, terutama dalam industri yang sudah mapan. Banyak startup di Indonesia juga menghadapi tantangan dalam hal akses ke modal, regulasi yang kompleks, dan kurangnya infrastruktur yang memadai. Meskipun demikian, dengan meningkatnya penggunaan internet dan teknologi di Indonesia, peluang bagi startup untuk tumbuh dan berkembang masih sangat besar.
Sumber:
Tech in Asia, 2023. https://www.techinasia.com/
CSI Consultant, sebuah perusahaan konsultan dan firma hukum terintegrasi di Jakarta, membantu pelaku usaha dalam mengatur dan melaksanakan usaha dan investasi, termasuk dalam pengurusan ketenagakerjaan, hubungan industrial, pajak, transaksi bisnis, penyelesaian sengketa baik secara litigasi maupun non-litigasi, dan kepatuhan. Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami.
Publikasi ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan nasihat hukum. Kami tidak bertanggungjawab dalam bentuk apapun kepada setiap pihak yang membaca dan/atau menggunakan materi apapun yang terkandung dalam publikasi ini. Semua publikasi CSI Consultant memiliki hak cipta dan tidak boleh direproduksi tanpa persetujuan tertulis dari CSI Consultant.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
(62)21 3192 3933
Official Pages of CSI Consultant:
LinkedIn
Twitter
CSI Law Firm
Facebook Page
Instagram Page
Your Comment
Leave a Reply Now