Dampak Ibu Kota Negara Baru Terhadap Kota Penyangga Disekitarnya

Dampak Ibu Kota Negara Baru Terhadap Kota Penyangga Disekitarnya

Pemerintah Indonesia saat ini sedang fokus dengan pembangunan ibu kota negara baru (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur.

Rencana ini diambil untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi Jakarta, seperti kemacetan lalu lintas, polusi udara, banjir, dan penurunan permukaan tanah. Pemilihan Provinsi Kalimantan Timur sebagai IKN didasarkan pada pertimbangan keamanan dari bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Kalimantan Timur terletak jauh dari lempeng tektonik aktif di Pulau Jawa dan Sumatera, sehingga dianggap lebih aman dan stabil dari risiko bencana tersebut.

Proses pembangunan ibu kota ini akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa tahapan selama beberapa tahun ke depan. Pemerintah Indonesia telah menetapkan titik 0 (nol) IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara Utara. Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Penajam Paser Utara Utara merupakan empat daerah yang terletak paling dekat dengan wilayah IKN, yang akan menjadi kota penyangga bagi IKN.

Kota Samarinda merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Timur dan terletak sekitar 90 km dari wilayah IKN. Kota Balikpapan juga merupakan kota minyak yang terletak sekitar 120 km dari wilayah IKN. Sedangkan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser Utara merupakan kabupaten di sekitar wilayah IKN yang juga memiliki potensi untuk mendukung kepentingan dalam proyek pembangunan ibu kota baru.

Pembangunan IKN ini dapat memiliki dampak positif dan negatif pada keempat kota penyangga tersebut. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:

Dampak positif

  1. Pertumbuhan Ekonomi: Pembangunan IKN akan membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi di kota-kota penyangga di sekitarnya. Bisnis seperti perumahan, transportasi, dan restoran akan berkembang dan juga membuka lapangan kerja baru.
  • Peningkatan Infrastruktur: Pembangunan IKN akan membutuhkan banyak infrastruktur baru, seperti jalan raya, bandara, jembatan, dan sistem transportasi publik. Kota-kota penyangga di sekitarnya juga akan merasakan manfaat dari pembangunan infrastruktur ini, karena akan meningkatkan konektivitas antar kota dan mempermudah aksesibilitas.
  • Peningkatan Investasi: IKN dapat menarik investasi baru, baik dalam bentuk investasi swasta maupun publik. Akan adanya peluang investasi pada sektor properti, konstruksi, dan industri, seperti pembangunan gedung perkantoran, hunian, dan pusat perbelanjaan. Hal ini dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor tersebut.
  • Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Pertumbuhan ekonomi dan investasi yang meningkat akan memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat di kota-kota penyangga di sekitarnya. Terdapat potensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperluas akses terhadap fasilitas kesehatan, pendidikan, dan layanan publik lainnya.
  • Peningkatan Lingkungan Hidup: Dengan adanya IKN yang dilakukan dengan strategi pembangunan berkelanjutan, ada potensi untuk memperbaiki kondisi lingkungan hidup di sekitar kota-kota penyangga. Hal ini akan membawa dampak positif pada kesehatan masyarakat dan kualitas hidup mereka.

Dampak Negatif

  • Peningkatan Harga Properti: Seiring dengan pembangunan IKN, permintaan akan properti di sekitar IKN juga akan meningkat. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga properti di kota-kota penyangga di sekitarnya, sehingga menyulitkan masyarakat dalam memperoleh hunian yang terjangkau.
  • Peningkatan Polusi: Pembangunan IKN dapat menyebabkan peningkatan polusi di sekitar kota-kota penyangga, terutama polusi udara dan air yang dihasilkan dari aktivitas konstruksi dan transportasi yang meningkat. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan lingkungan.
  • Peningkatan Kemacetan: Peningkatan mobilitas dan transportasi yang disebabkan oleh pembangunan IKN dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah di kota-kota penyangga di sekitarnya. Hal ini dapat menyulitkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat di sekitar kota-kota penyangga.
  • Perubahan Sosial Budaya: Pembangunan IKN dapat menyebabkan perubahan sosial budaya yang signifikan di kota-kota penyangga di sekitarnya. Hal ini dapat berdampak negatif pada identitas budaya dan keberlangsungan budaya masyarakat setempat.
  • Kerusakan Lingkungan: Pembangunan IKN akan memerlukan pembukaan lahan, yang kemungkinan besar akan menyebabkan deforestasi, kerusakan habitat hewan, serta kerusakan lingkungan lainnya. Penebangan hutan dapat memicu bencana alam seperti banjir, longsor, dan kekeringan

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk melakukan analisis dampak yang komprehensif dan memperhatikan bidang ekonomi, sosial atau penduduk, infrastruktur, dan lingkungan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif bagi kota-kota penyangga di sekitarnya. Kota-kota penyangga di sekitar IKN diharapkan dapat tumbuh dan berkembang lebih pesat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


CSI Consultant menyediakan jasa konsultasi feasibility study atau studi kelayakan. Jasa feasibility study akan memberikan pertimbangan dan analisis kepada perusahaan yang akan menjalankan proyek atau bisnis, sehingga perusahaan tidak salah melangkah sebelum berinvestasi.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:

(62)21 3192 3933

admin@csiconsultant.co.id

Official Pages of CSI Consultant:

LinkedIn
Twitter
CSI Law Firm
Facebook Page
Instagram Page

Membangun Karir Sukses di Bidang Finance: Jenjang Karir, Kompetensi, dan Skill yang Dibutuhkan Pertarungan Bisnis Retail Hypermarket, Siapa Yang Mendominasi Jakarta?
Your Comment

Leave a Reply Now

Your email address will not be published. Required fields are marked *