Pentingnya Manajemen Risiko dalam Proyek

Pentingnya Manajemen Risiko dalam Proyek

Pentingnya Manajemen Risiko dalam Proyek

Risiko merupakan hal yang tidak pernah lepas dari berjalannya suatu proyek. Risiko sering kali dikaitkan dengan hal negatif. Definisi risiko adalah peristiwa yang membuat suatu pekerjaan atau proyek menjadi terhambat, meliputi produk, jadwal, dan sumber daya.

  • Risiko produk, seperti adanya teknologi yang tidak dapat menghasilkan hasil maksimal.
  • Risiko jadwal, seperti adanya teknologi baru yang perlu dipelajari terlebih dahulu sehingga perlu adanya waktu adaptasi yang menghabiskan waktu yang lama.
  • Risiko sumber daya, seperti fasilitas, alat, atau sumber daya yang tidak memadai untuk mendukung teknologi baru.

Risiko pun terdiri atas risiko positif dan risiko negatif. Risiko negatif (ancaman) adalah peluang suatu peristiwa yang berpotensi menurunkan keberhasilan pencapaian proyek. Sedangkan risiko positif (peluang), dimana peluang tersebut adalah suatu peristiwa yang memberikan manfaat untuk meningkatkan keberhasilan pencapaian proyek. Meski tidak pernah mengetahui kapan akan terjadi dan seberapa besar risiko yang muncul, sangat penting untuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengawali suatu proyek. Langkah tersebut dinamakan manajemen risiko.

Manajemen risiko merupakan proses identifikasi risiko yang akan terjadi, mulai dari menilai dan mengurutkan tingkat risiko, hingga mengembangkan cara untuk meminimalisir dampak negatif dari suatu risiko. Manajemen risiko tidak bisa menghilangkan suatu risiko, namun mengubah risiko tersebut agar menjadi risiko positif yang bermanfaat pada suatu proyek. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko antara lain adalah:

  1. Identifikasi risiko: Menentukan dampak risiko yang akan terjadi.
  2. Penilaian risiko: Mempertimbangkan dan mengurutkan tingkat risiko berdasarkan nilai atau kerugian yang ditimbulkan.
  3. Mitigasi risiko: Menentukan cara untuk menangani risiko.
  4. Memantau status risiko: Menentukan strategi atau mitigasi risiko yang sudah disepakati.
  5. Membuat laporan tentang kondisi risiko pada proyek: Membuat laporan manajemen risiko secara lebih mendalam, sehingga informasi yang ada dapat digunakan untuk proses evaluasi dan mempermudah dalam mengelola risiko proyek kedepannya.

Penerapan manajemen risiko dapat menghemat pengeluaran proyek, karena manajemen risiko yang tepat akan membuat suatu proyek memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk menghindari dan mengatasi ancaman yang ada. Maka dapat disimpulkan, manajemen risiko sangat penting karena mengantisipasi seluruh risiko yang ada, sehingga potensi kerugian yang relatif lebih besar bisa dihindari.

Sumber: Portny, S. E. (2017). Project management for dummies, 5th Edition. John Wiley & Sons.


CSI Consultant memiliki keahlian dalam membantu Anda dalam memahami kepentingan terbaik di bidang konsultansi bisnis. Dengan tim ahli bersertifikasi dan berpengetahuan mendalam tentang regulasi perpajakan, keuangan, strategi dan hukum terkini, kami memberikan solusi konsultansi bisnis komprehensif.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:

(62)21 3192 3933

admin@csiconsultant.co.id

Official Pages of CSI Consultant:

LinkedIn
Twitter
CSI Law Firm
Facebook Page
Instagram Page

Imbas SVB: Disrupsi Kedua untuk Startup Indonesia? Bagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja mengubah ketentuan hukum di sektor ketenagakerjaan
Your Comment

Leave a Reply Now

Your email address will not be published. Required fields are marked *